Ferdy Ardian (F Studio)
Top 40 F-Studio: Satu Dekade Arsip Musik F-Studio
2009-2019
F-Studio adalah studio rekaman rumahan yang dikelola oleh Ferdy Ardian di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sejak tahun 2009, F-Studio telah menjadi pusat kreativitas bagi para musisi lokal dan menjadi sistem pendukung bakat-bakat musik lokal Pontianak. Menandai perjalanannya selama satu dekade, F-Studio mencoba menelusuri ulang arsip koleksi lagu yang pernah direkam di studionya dan memilih 40 arsip lagu untuk diputar. 40 kompilasi lagu tersebut secara tidak langsung menandai perjalanan dan warna kekaryaan musik di kota Pontianak, yang memiliki keberagaman notasi, lirik, genre, dan isu yang diangkat sebagai ciri khas ekosistem musik di Kalimantan Barat dari waktu ke waktu. lokal.
___
Lorem ipsum
dolor sit amet
consectetur adipiscing elit. Morbi bibendum pharetra lorem, accumsan san nulla.
Mauris aliquet neque quis libero consequat vestibulum. Donec lacinia consequat dolor viverra sagittis. Praesent consequat porttitor risus, eu condimentum nunc. Proin et velit ac sapien luctus efficitur egestas ac augue. Nunc dictum, augue eget eleifend interdum, quam libero imperdiet lectus, vel scelerisque turpis lectus vel ligula. Duis a porta sem. Maecenas sollicitudin nunc id risus fringilla, a pharetra orci iaculis. Aliquam turpis ligula, tincidunt sit amet consequat ac, imperdiet non dolor.
Integer gravida dui quis euismod placerat. Maecenas quis accumsan ipsum. Aliquam gravida velit at dolor mollis, quis luctus mauris vulputate. Proin condimentum id nunc sed sollicitudin.
Donec feugiat:
• Nisl nec mi sollicitudin facilisis
• Nam sed faucibus est.
• Ut eget lorem sed leo.
• Sollicitudin tempor sit amet non urna.
• Aliquam feugiat mauris sit amet.
___
location
address line 1
address line 2
Mauris aliquet neque quis libero consequat vestibulum. Donec lacinia consequat dolor viverra sagittis. Praesent consequat porttitor risus, eu condimentum nunc. Proin et velit ac sapien luctus efficitur egestas ac augue. Nunc dictum, augue eget eleifend interdum, quam libero imperdiet lectus, vel scelerisque turpis lectus vel ligula. Duis a porta sem. Maecenas sollicitudin nunc id risus fringilla, a pharetra orci iaculis. Aliquam turpis ligula, tincidunt sit amet consequat ac.
Kulu Kile’
Membaca Arus Pinggir
Pameran ini menampilkan presentasi dari peserta lokakarya praktik spasial “Sisir Hilir” pada 4-7 Juni 2024 lalu, serta arsip-arsip dari kolaborator seni lintas disiplin di kota Pontianak, sebagai bagian dari proyek seni lumbung bersambung. Kolaborasi ini merupakan upaya inisiatif untuk memperkuat praktik-praktik kreatif dalam mengartikulasikan kembali warisan peradaban kota melalui subjek Sungai Kapuas.
Sejak Juni 2024, para peserta lokakarya “Sisir Hilir” melakukan riset lapangan di sekitar Daerah Aliran Sungai Kapuas Jalan Imam Bonjol 2. Mereka memetakan dan mengartikulasikan secara kritis kehadiran ruang sosial-ekonomi di atas air melalui proses belajar pada apa yang sudah ada di lapangan. Melalui proses pertukaran perspektif dan gagasan, mereka menemukan banyak pengalaman ruang keseharian di sekitar Sungai Kapuas yang sulit dipetakan dalam peta digital yang kita konsumsi hari ini.
Di antaranya, tentang perubahan fisik tepian sungai akibat pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial, kecerdasan warga memanfaatkan ruang-ruang sisa kebijakan pembangunan kota, rasa asing sebagai warga Pontianak di tepi sungai, dan kesan semakin “tertepinya” wilayah tepian. Beragam artikulasi pengetahuan atas subjek kota dan sungai tersebut kemudian diperkaya dengan arsip-arsip karya musik, video, dan visual dari teman-teman kolaborator yang selama ini bergelut dengan praktik seni-budaya di Pontianak. Persilangan antara model- model artikulasi artistik dan arsip tersebut dibalut tajuk Kulu Kile’: Membaca Arus Pinggir.
Kulu Kile’ (dibaca: Hulu Hilir) adalah terminologi bahasa dari masyarakat melayu Pontianak, khususnya yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Kapuas, dalam memaknai pergeseran, pergerakan, dan perpindahan. Presentasi ini mengajak kita untuk melihat kembali pendekatan transdisipliner hasil penelitian artistik, produksi pengetahuan dan pendefinisian peran berkelanjutan terhadap potensi kehadiran ruang sosial-ekonomi di sekitar Sungai Kapuas yang dikonstruksikan lewat gagasan artistik. Selain itu, lewat aktivasi ruang di atas Pasar Tradisional Purnama, pameran ini diharapkan juga bisa menjadi model produksi ruang melalui pemanfaatan sumberdaya yang sudah ada dan perkuatan jejaring kerja kolektif yang berkelanjutan.
Kurator
ruangrupa & Susur Galur
Seniman
Arif Setiawan, Dastin Faiz Pordadi, Rian Nurohman, Ryan Aditia, Diaz Cahya Anugrah, Gabriella Flavia Mamuraja, Muhammad Ozi Trianda, Evinka Zahra, Sasandra Ahsya Tiara
Kontributor Arsip & Karya
Kumpol Nyawe Kolektif, F Studio, Bani Hidayat, Lokaponti